menu

#mbtnavbar { background: #060505; width: 960px; color: #FFF; margin: 0px; padding: 0; position: relative; border-top:0px solid #960100; height:35px; } #mbtnav { margin: 0; padding: 0; } #mbtnav ul { float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; } #mbtnav li { list-style: none; margin: 0; padding: 0; border-left:1px solid #333; border-right:1px solid #333; height:35px; } #mbtnav li a, #mbtnav li a:link, #mbtnav li a:visited { color: #FFF; display: block; font:normal 12px Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 9px 12px 10px 12px; text-decoration: none; } #mbtnav li a:hover, #mbtnav li a:active { background: #BF0100; color: #FFF; display: block; text-decoration: none; margin: 0; padding: 9px 12px 10px 12px; } #mbtnav li { float: left; padding: 0; } #mbtnav li ul { z-index: 9999; position: absolute; left: -999em; height: auto; width: 160px; margin: 0; padding: 0; } #mbtnav li ul a { width: 140px; } #mbtnav li ul ul { margin: -25px 0 0 161px; } #mbtnav li:hover ul ul, #mbtnav li:hover ul ul ul, #mbtnav li.sfhover ul ul, #mbtnav li.sfhover ul ul ul { left: -999em; } #mbtnav li:hover ul, #mbtnav li li:hover ul, #mbtnav li li li:hover ul, #mbtnav li.sfhover ul, #mbtnav li li.sfhover ul, #mbtnav li li li.sfhover ul { left: auto; } #mbtnav li:hover, #mbtnav li.sfhover { position: static; } #mbtnav li li a, #mbtnav li li a:link, #mbtnav li li a:visited { background: #BF0100; width: 120px; color: #FFF; display: block; font:normal 12px Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 9px 12px 10px 12px; text-decoration: none; z-index:9999; border-bottom:1px dotted #333; } #mbtnav li li a:hover, #mbtnavli li a:active { background: #060505; color: #FFF; display: block; margin: 0; padding: 9px 12px 10px 12px; text-decoration: none; }

SISWA BERPRESTASI

SISWA SD MUHAMMADIYAH KEBUMEN RAIH KEJUARAAN TAEKWONDO WALIKOTA CUP IX-REGIONAL 5 PROVINSI TAHUN 2022 di GOR AMONG RAGA YOGYAKARTA


    Siswa SD Muhammadiyah Kebumen mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Kejuaraan Taekwondo. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh PENDA TI DIY KONI KOTA YOGYAKARTA. PENGKOT TI KOTA YOGYAKARTA bertempat di GOR Among Rogo Yogyakarta pada tanggal 27 Desember - 28 Desember 2022.

    Pada ajang Kejuaraan tersebut siswa SD Muhammadiyah Kebumen dapat menyabet medali emas dan perunggu. Maher Anata Hamka siswa yang masih duduk di kelas 5 Ubaydillah ini dapat meraih Juara 1 Under 28 Kg Super Kadet B Putra. Dan untuk Juara 3 Under 22 Kg Kadet Pemula Putra diraih oleh siswa yang masih duduk di bangku kelas 2 Utsman, El gaza Abimana Ramadhan.

  



PENGHARGAAN KEPADA PEMUSTAKA PERPUSTAKAAN K.H AHMAD DAHLAN


    Dalam rangka meningkatkan budaya biasa membaca dan mengembangkan budaya literasi informasi dikalangan siswa siswi sekolah dasar, perpustakaan K.H Ahmad Dahlan SD Muhammadiyah Kebumen melaksanakan kegiatan pemberian reward atau penghargaan kepada siswa -siswi SD Muhammadiyah Kebumen yang dilaksanakan di halaman upacara SD Muhammadiyah pada Senin (09/01/2023). 

    Adapun kategori pemberian penghargaan tersebut dilihat dari frekuensi pemustaka dalam melaksanakan transaksi peminjaman buku dan pengunjung perpustakaan pada periode bulan Oktober sampai dengan Desember 2022. Pemberian penghargaan diberikan langsung oleh pustakawan Perpustakaan K.H Ahmad Dahlan, Anugrah Dewanto dan Shifa Ainun Chofifah. Dengan adanya kegiatan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat  budaya membaca di dalam SD Muhammadiyah Kebumen 

 

    Terkait jumlah penerima penghargaan tersebut diberikan kepada 6 pemustaka yaitu "Penghargaan pemustaka terajin berkunjung" diberikan kepada ; Juara 1 Aida Rahma Syahida (3 Sa`id), Juara 2 Gusti Fauzi Ganesa Jaya (3 Sa`id), Juara 3 Arga Kamalunniam Qalbun (4 Zubair) dan untuk penghargaan pemustaka peminjam terbaik diberikan kepada ; Juara 1 Aqila Fikri Naufal (5 Ubaydillah) Juara 2 Zahra Al Maghfira (5 Abdurrahman), Juara 3 Vafa Cahyanni (6 Bilal) 


 


 

 





EMPAT HAL YANG MELEKAT PADA MANUSIA

Oleh : Miskun, S.Pd. M.Pd

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

 

Maasyiral muslimin Jamaah jum’ah rahimakumullah,

Dalam kehidupan umat manusia tidak akan lepas dengan beberapa hal yang terus akan melekat disetiap waktunya :

 

1.     Setiap mahluk yang Alloh SWT ciptakan pasti akan mendapat jaminan rizki secara sempurna tanpa kurang sedikitpun. Binatang melata sekecil apapun tidak ada yang lepas dalam jaminan Alloh SWT.

Oleh karena itu manusia harus meyakini seyakin-yakinya bahwa kenikmatan yang kita terima adalah karunia  yang Alloh titipkan. Sikap dan tugas manusia terhadap karunia ini   adalah hanya focus mensyukurinya, maka tenggelamkan diri ini setiap saat bersyukur kepada Alloh SWT. Tugas Mensyukuri karunia Alloh SWT ini, menurut ahli hikmah bukan saja nikmat yang kita sukai akan tetapi mensyukuri karunia yang tidak mengenakan menurut pandangan kita. Karena bisa jadi buruk menurut penilaian kita tapi baik menurut pandangan Alloh begitu juga sebaliknya. 

وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

 "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui," (QS Al-Baqarah: 216).

 

 Jadilah Ahli syakur bukan sekedar syukur. Karena kalau syukur hanya berterimakasih Ketika diberi nikamta kesenangan dan sedangkan makom syakur menerima dengan indah dan ikhlas setiap episode yang Alloh SWT tetapkan padanya.  Baik suasana senang, susah, indah dan pahit dihadapi dengan penuh keridhoan. Itulah orang yang mampu membangun sudut padang postif di setiap kejadian.

 Ada jaminan sangat menarik bagi mereka yang mau mensyukuri segala karunia dariNya dengan penuh keikhlasan, penuh keridhoan KepadaNya. Al Qur’an Surat Ibrohim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

 

Maasyiral muslimin Jamaah jum’ah rahimakumullah,

2.   Kehidupan manusia tidak akan lepas dengan yang namanya ujian termasuk Musibah,

Melalui FirmanNya Alloh SWT menegaskan tentang hal ini dalam  (QS al- Anbiya': 35).

 

 

 

 

 

 

  كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Setiap jiwa pasti akan mati. Dan, Kami uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan; dan kepada Kamilah kalian dikembalikan."

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ (Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati)

Yakni akan terpisah dari jasadnya, sehingga tidak ada satupun makhluk bernyawa yang akan hidup kekal abadi.

وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ(Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan)

Ibnu ‘Abbas berpendapat, makna ayat ini adalah Kami akan menguji kalian dengan kesengsaraan dan kesejahteraan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, haram dan halal, ketaatan dan kemaksiatan, serta hidayah dan kesesatan. Yakni agar Kami melihat bagaimana rasa syukur dan sabar kalian.

 وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ  (Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan) Kemudian Kami akan membalas kalian atas amal perbuatan kalian

 

Untuk menghadapi kepastian akan adanya ujian ini manusia diminta hanya satu yaitu: bersabar. Begitu banyak ayat-ayat alqur’an menjelaskan tentang fadhilah / manfaat bersabar:

 

Qur’an Surat Ali Imran ayat 200, Alloh menjanjikan orang yang bersabar akan mendapat keberuntungan

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung

.

Qur’an Surat Az zumar ayat 10, Jaminan bagi yang bersabar akan disempurnakan pahalanya tanpa batas

 إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.

 

Melalui ayat ini kita diajarkan agar selalu waspada dalam menghadapi perjalanan kehidupan, karena sebuah kepastian, bahwa hidup tidak akan lurus terus, senang terus, Bahagia terus. Tapi semua ada episode saling berganti.  Maka dalam tatkala mendapat ujian kepahitan, kuncinya sabar tiada ahir (STA) jangan sampai galau tiada akhir, kunci sabar adalah menahan diri : Jadilah ahli sabar. Innalloha ma’shobirin

 

3.   Setiap manusia harus Memahami secara benar tujuan hidupnya, terlebih bagi umat muslim, Hal ini menjadi penting karena merupakan suatu hal yang sangat fundamental, dengan memahami tujuan hidup akan membuat semua yang kita lakukan lebih terarah, terfokus dan kita pun bisa terhindar dari perbuatan sia-sia. Orang yang memiliki tujuan yang jelas, walaupun lambat jalannya, jauh lebih baik dari orang yang melakukan percepatan tapi tidak memiliki tujuan yang benar. Walau pelan, asal istiqamah melangkah, insyaallah ia akan sampai ke tempat tujuan. Tugas seorang hamba adalah beribadah kepada Allah SWT. ,Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat adz-Dzaariyat ayat 56.  

  

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku

Dalam menjalankan tugas ibadah Tugasnya diminta hanya untuk  Meng-ikhlaskan Lillahi ta’ala.

 Kebahagiaan itu bukan pada banyaknya amal sholinya, tetapi sejauhmana kualitas ikhlasnya.

 

Maasyiral muslimin Jamaah jum’ah rahimakumullah,

4.   Manusia bukan malaikat, Maka tidak bisa lepas dengan yang namanya hilaf, salah dan dosa:

Selama masih bernama manusia sebaik apapun pasti pernah berbuat dosa, Hal ini ditegaskan oleh  Rasûlullâh SAW dalam sabdanya :

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat.

Dalam Hadist Kutsi disampaikan

يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً

Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.”  [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].

 

Tentu harus taubat yang dibenarkan, Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allâh dengan taubat yang semurni-murninya (ikhlas) [At-Tahrîm/66:8]

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri." (Q.S. Al-Baqarah : 222)




 

5 MAINSET SEORANG MUSLIM YANG MENENTRAMKAN DO’A NABI IBROHIM AS DALAM Q.S AS SYU ‘ARO 78-82

 

5 MAINSET SEORANG MUSLIM YANG MENENTRAMKAN

DO’A NABI IBROHIM AS

DALAM Q.S AS SYU ‘ARO 78-82

{الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ}

(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku. (Asy-Syu'ara': 78)

Yaitu Dialah Yang Menciptakan, Yang telah menentukan ukuran dan memberi petunjuk semua makhluk kepada-Nya. Maka tiap-tiap makhluk diciptakan berjalan menurut apa yang telah ditakdirkan baginya; Dialah Yang memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya, dan Yang menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya.

{وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ}

dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. (Asy-Syu'ara': 79)

Yakni Dialah Yang menciptakan aku dan memberiku rezeki dengan apa yang telah ditundukkan dan dimudahkan oleh-Nya dari sarana yang ada di langit dan di bumi. Dia menggiring awan dan menurunkan hujan, lalu menghidupkan bumi dan mengeluarkan darinya semua jenis buah-buahan sebagai rezeki buat hamba-hamba-Nya. Dia juga menurunkan air tawar yang mudah diminum untuk minum semua makhluk-Nya, yaitu berbagai macam hewan ternak dan manusia yang jumlahnya banyak sekali.

{وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ}

dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku. (Asy-Syu'ara': 80)

Sakit dinisbatkan (disandarkan) kepada diri Ibrahim, sekalipun pada kenyataannya berasal dari takdir Allah dan ketetapan-Nya, juga sebagai ciptaan-Nya, tetapi sengaja disandarkan kepada diri Ibrahim sebagai etika sopan santun terhadap Allah Swt.

{وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الأرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا}

Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan ini) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. (Al-Jin: 10)

Hal yang sama dikatakan oleh Ibrahim, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:

{وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ}

dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku. (Asy-Syu'ara': 80)

Bila aku sakit, sesungguhnya tiada seorang pun selain-Nya yang dapat menyembuhkanku dengan berbagai macam sarana pengobatan apa pun yang menjadi penyebab kesembuhan.

{وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ}

dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). (Asy-Syu'ara': 81)

Artinya, Dialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan; tiada seorang pun yang mampu melakukan hal tersebut, karena sesungguhnya Dialah Yang memulai penciptaan dan Yang mengulanginya.

{وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ}

dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat. (Asy-Syu'ara': 82)

Yakni tiada seorang pun yang mampu mengampuni dosa-dosa di dunia dan di akhirat kecuali hanya Dia. Dan tiada seorang pun yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali hanya Allah, Dia Maha Berbuat terhadap apa yang dikehendaki-Nya.

 

5 MAQASHID SYARIAH

 5 MAQASHID SYARIAH

Oleh: Miskun, S.Pd, M.Pd

 

Dalam Alqur’an Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk taat mengikuti“syari’ah” QS. Al-Jatsiyah ayat 18:

ثُمَّ جَعَلْنَٰكَ عَلَىٰ شَرِيعَةٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْرِ فَٱتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَ ٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.

Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,

لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ

“Bagi tiap-tiap umat, Kami telah menetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan.” [Al-Hajj: 67]

 

Hal ini sejalan dengan مقاصد الشريعة oleh Abu Ishaq As – Shatibi dalam Kitab Al – Maqhosid Al Khomsah atau Al Maqhoshid Syariah (lima tujuan diberlakukannya syari’at bagi umat muslim), yaitu sebagai berikut:

1.  Hifdz Ad-Din (Memelihara Agama)

Pemeliharan agama merupakan tujuan pertama hukum Islam. QS al-Baqarah [2]: 256). Melalui hukum syariat seperti ini kaum Muslim terjamin untuk melak-sanakan ajaran agamanya.. Karena itulah maka hukum Islam wajib melindungi agama yang dianut oleh seseorang dan menjamin kemerdekaan setiap orang untuk beribadah menurut keyakinannya.

Beragama merupakan kekhususan bagi manusia, merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi karena agamalah yang dapat menyentuh nurani manusia. Allah memerintahkan kita untuk tetap berusaha menegakkan agama, firmannya dalam surat Asy-Syura’: 13:

شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًۭا وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا۟ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى ٱلْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ

apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru kepada mereka.

2.    Hifdz An-Nafs (Memelihara Jiwa)

Islam melarang pembunuhan dan pelaku pembunuhan diancam dengan hukuman Qishas (pembalasan yang seimbang), sehingga dengan demikian diharapkan agar orang sebelum melakukan pembunuhan, berpikir panjang karena apabila orang yang dibunuh itu mati, maka si pembunuh juga harus dihukumi mati atau jika orang yang dibunuh itu tidak mati tetapi hanya cedera, maka si pelakunya juga akan dikenai hukum cidera. Hikmah dari hukuman itu (qishâsh) adalah untuk memelihara kehidupan.  QS Al-Baqarah 178-179

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِصَاصُ فِى ٱلْقَتْلَى ۖ ٱلْحُرُّ بِٱلْحُرِّ وَٱلْعَبْدُ بِٱلْعَبْدِ وَٱلْأُنثَىٰ بِٱلْأُنثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِىَ لَهُۥ مِنْ أَخِيهِ شَىْءٌۭ فَٱتِّبَاعٌۢ بِٱلْمَعْرُوفِ وَأَدَآءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَٰنٍۢ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌۭ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌۭ ۗ فَمَنِ ٱعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُۥ عَذَابٌ أَلِيمٌۭ . وَلَكُمْ فِى ٱلْقِصَاصِ حَيَوٰةٌۭ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam qishaash itu ada jaminan kelangsungan hidup bagi manusia, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.

3.    Hifdz Al’Aql (Memelihara Akal)

Bentuk perhatian islam apada akal dengan cara mencegah dan melarang dengan tegas segala perkara yang merusak akal seperti minuman keras (muskir) dan narkoba (muftir) serta menetapkan sanksi hukum terhadap para pelakunya. Di samping itu, Islam mendorong manusia untuk menuntut ilmu, melaku-kan tadabbur, ijtihad, dan berbagai perkara yang bisa mengembangkan potensi akal manusia dan memuji eksistensi orang-orang. Pemeliharaan akal demikian dilakukan bagi setiap orang tanpa meman-dang agamanya apa. Jika demikian, kemaslahatannya pun akan dirasakan oleh semua manusia.

berilmu (Lihat: QS al-Maidah [5]: 90-91;

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَٰمُ رِجۡسٞ مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٩٠ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱلشَّيۡطَٰنُ أَن يُوقِعَ بَيۡنَكُمُ ٱلۡعَدَٰوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ فِي ٱلۡخَمۡرِ وَٱلۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَعَنِ ٱلصَّلَوٰةِۖ فَهَلۡ أَنتُم مُّنتَهُونَ ٩١

90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan

91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)

Oleh karena itu Allah ta’ala selalu memuji orang yang berakal. Hal ini  dapat dilihat pada firman Allah ta’ala dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 164 yang berbunyi :

4.    Hifdz An-Nasb (Memelihara Keturunan)

Perlindungan Islam terhadap keturunan adalah dengan mensyariatkan nikah dan mengharamkan perzinaan; menetapkan berbagai sanksi hukum terhadap para pelaku perzinaan itu, baik hukum cambuk maupun rajam. Menetapkan siapa-siapa yang tidak boleh dikawini, bagaimana cara-cara perkawinan itu dilakukan dan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi,  Dengan itu, kesucian dan kejelasan keturunan manusia dapat terjaga (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 1;

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالٗا كَثِيرٗا وَنِسَآءٗۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا ١

1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS ar-Rum [30]: 21; QS an-Nur [21]: 2).

5.    Hifdz Al-Maal (Memelihara Harta)

Islam meyakini bahwa semua harta di dunia ini adalah milik Allah ta’ala, manusia hanya berhak untuk memanfaatkannya saja. Meskipun demikian Islam juga mengakui hak pribadi seseorang. Untuk ini Islam mensyariatkan peraturan-peraturan mengenai muamalah seperti jual beli, sewa-menyewa, gadai menggadai, dan sebagainya, serta melarang penipuan.

Perlindungan Islam terhadap harta benda seseorang tercermin dalam firmanNya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَٰطِلِ إِلَّآ أَن تَكُونَ تِجَٰرَةً عَن تَرَاضٍۢ مِّنكُمْ ۚ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan dengan suka sama-suka di antara kamu.

Dan peringatan Alloh kepada kita dalam Q.S. An-Nisa: 29

وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍۢ ۚ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌۭ مِّمَّا ٱكْتَسَبُواوَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌۭ مِّمَّا ٱكْتَسَبْنَ ۚ وَسْـَٔلُوا۟ ٱللَّهَ مِن فَضْلِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًۭا

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu

 

 

Sumber :

Abu Ishaq al-Shatibi, al-Muwafaqat, Bairut: dar al-Kutub al-Ilmiyyah, t.t., vol. 1

Maqashid syariah Al Juwaini maqashid syariah

(Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta : CV. Darus Sunnah, 2007), h. 501.  Lihat kamus dan syarahnya, Taj al-’Urs min Jawahir al-Qamus, tema ”Syara’a”.